Thursday, December 29, 2011

XL AWARD 2011


XL AWARD 2011 kategori KARYA TULIS
Tema khusus:
Pengaruh perkembangan telekomunikasi seluler dan perkembangan industri kreatif di Indonesia
Judul:
PERANAN PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI SELULER DALAM PUBLIKASI KAIN GRINGSING “GO GREEN ENVIRONMENT” DESA ADAT TENGANAN PEGERINGSINGAN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI

Dalam bidang perdagangan, Indonesia sangat identik sebagai suatu bangsa yang memiliki industri kreatif berlandaskan kebudayaan lokal nusantara. Namun seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri pula bahwa industri kreatif menuntut kepiawaian dalam menggunakan teknologi terutama teknologi komunikasi dalam pengembangan dan pemublikasiannya.
Lantas apa yang dimaksud dengan teknologi komunikasi? Apakah sebenarnya pengertian industri kreatif tersebut? Apa yang menjadi latar belakang adanya kaitan antara teknologi komunikasi dengan perkembangan serta pemublikasian industri kreatif? Dan bagaimana contoh cara pengaplikasian telekomunikasi seluler dalam pengembangan industri kreatif itu sendiri? Berbagai macam pertanyaan yang muncul tersebut akan segera dibahas dalam paragraf berikutnya.




Tinjauan Mengenai Teknologi Komunikasi
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Menurut Roger (1983), teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware(material atau objek fisik) dan aspek software(objek dinamis). Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Sedangkan pengertian komunikasi yakni suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain sehingga kedua belah pihak dapat saling terhubung. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata(lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak terdapat bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan bahasa nonverbal yakni dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu dan lain sebagainya.
Dari kedua pengertian yakni pengertian teknologi dan pengertian komunikasi tersebut, dapat saya tarik kesimpulan bahwa teknologi komunikasi yakni suatu metode yang secara global menggunakan suatu alat bantu yang memungkinkan pihak-pihak yang terdapat di dalamnya dapat saling terhubung dan melaksanakan fungsi masing-masing(sebagai pembawa maupun penerima informasi).

Tinjauan Mengenai Industri Kreatif
Menurut Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada studi pemetaan industri kreatif tahun 2007, yang dimaksud dengan industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta. Sedangkan secara umum, industri kreatif menurut Togar M. Simatupang adalah sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan kreasi, produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, estetika, intelektual, dan emosional bagi para pelanggan di pasar.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa pengertian industri kreatif yakni segala industri yang berlandaskan pemanfaatan kreatifitas untuk menghasilkan suatu produk baru maupun untuk mengembangkan produk yang sudah ada untuk kemudian dipublikasi dan didistribusi sehingga dapat diterima pasar.


Tinjauan Mengenai Latar Belakang Adanya Kaitan Antara Teknologi Komunikasi dengan Perkembangan serta Pemublikasian Industri Kreatif

Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua kodrat yakni sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia selalu memiliki hubungan dengan orang lain atau selalu berinteraksi dengan orang disekitarnya.
Komunikasi yang dilakukan oleh manusia selaku makhluk sosial yang terutama berfungsi untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis, serta untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar merupakan latar belakang perkembangan telekomunikasi seluler dalam dekade ini.
Manusia dalam kehidupannya di bidang ekonomi, tidak akan terlepas dari kemampuan mengolah sumber daya yang terdapat di sekitarnya. Salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri yakni melalui pengembangan ketrampilan untuk menciptakan industri kreatif yang dapat diterima pasar.
Dalam pengenalan serta pemasaran industri kreatif tersebut, harus dilaksanakan melalui proses komunikasi. Dan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan yakni telekomunikasi seluler.
Kehadiran telepon genggam dulu hanya sebatas menggantikan telepon tetap (fixed line) seperti telepon rumah atau kantor saja. Kini telepon seluler sudah menjadi gadget multifungsi yang wajib dibawa kemanapun. Bukan hanya komunikasi dengan suara atau teks saja, namun kini bisa dengan mudah saling mengirim gambar atau data dalam waktu singkat menggunakan piranti ini.
Perkembangan telekomunikasi seluler memang sangat pesat. Teknologi yang digunakan pun berubah dengan cepat. Terutama teknologi akses data yang kini sudah melesat dengan 3G atau third generation. Sebentar lagi teknologi ini akan digantikan dengan generasi keempat atau 4G. Kecanggihan teknologi ini membuat para pengguna semakin dimanjakan dengan kecepatan akses yang didapatkan.
Dalam pengembangan serta pemublikasian suatu industri kreatif, eksistensi telekomunikasi seluler semakin mendapatkan tempat. Telekomunikasi seluler dan pengembangan industri kreatif memiliki simbiosis mutualisme atau kaitan signifikan yang saling menguntungkan karena industri kreatif maju dan berkembang karena didukung juga oleh perkembangan telekomunikasi seluler, begitu juga sebaliknya, perkembangan telekomunikasi seluler juga dapat berkembang dan maju karena juga didukung oleh adanya industri kreatif. Dan berikut adalah ulasan mengenai contoh pengaplikasian telekomunikasi seluler untuk pengembangan industri kreatif Kain Gringsing-Bali.


Tinjauan Mengenai Contoh Nyata Anak Bangsa dalam Pengaplikasian Telekomunikasi Seluler untuk Pengembangan Industri Kreatif Kain Gringsing Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.

Berbicara mengenai industri kreatif Indonesia yang berlandaskan kebudayaan lokal nusantara, di bagian Timur Pulau Bali terdapat sebuah desa yang penduduknya masih sangat menjaga tradisi dan lingkungannya. Desa tersebut yakni Desa adat Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa Tenganan Pegringsingan tersebut merupakan sebuah desa yang menjadi objek wisata Pulau Bali yang kehidupannya masih terkesan tradisional dan jauh dari kesan modern namun telah maju di bidang teknologi. Penduduknya sebagian besar menghabiskan waktu di dalam permukiman untuk mengerjakan buah karya khas Desa Tenganan Pegringsingan, salah satunya yakni Kain Gringsing.
Kain Gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik ikat ganda dan memerlukan waktu 2-5 tahun dalam penyelesaiannya. Pakar tekstil menyebutkan bahwa teknik ikat ganda yang rumit dan memakan waktu lama ini hanya dijumpai di tiga negara di dunia yakni Jepang, India dan Indonesia. Di Indonesia, teknik ikat ganda diaplikasikan melalui pembuatan Kain Gringsing yang turun temurun hanya dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat di Desa adat Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.
Menurut pandangan orang Tenganan, Kain Gringsing mengandung nilai magis. Hal ini dikatakan demikian karena kata gringsing berasal dari dua kata yaitu gring yang berarti “sakit” atau “penyakit” dan sing berarti “tidak” atau “menolong”. Dari kedua akar kata tersebut, kata gring dan sing disatupadukan akan menjadi kata gringsing yang dapat berarti tidak sakit atau menolak penyakit yang diperkirakan akan muncul. Oleh karena demikian, masyarakat Tenganan mempunyai pandangan bahwa Kain Gringsing memiliki peranan atau fungsi yang amat penting.
Peranan kain gringsing yang real atau nyata yakni dapat ditelurusi dan ditemukan melalui proses pembuatan kain gringsing itu sendiri. Proses pembuatan Kain Gringsing dilakukan secara alami dengan pure memanfaatkan hasil alam sebagai bahan pewarnanya serta pembuatan dilakukan secara terbatas dan sesuai kaidah yang telah ditetapkan sehingga tidak mengekpoitasi hasil alam. Hal tersebut memperkuat alasan bahwa Kain Gringsing merupakan salah satu kebudayaan Bali yang memiliki peranan dalam pelestarian dan konservasi alam dalam pembuatannya.
Pemasaran industri kreatif Kain Gringsing mulanya sangat tertutup dan dilakukan secara manual tanpa menggunakan media yang berarti. Konsumen Kain Gringisng awalnya yakni hanya pada kalangan kerajaan. Namun sejak 1982 setelah Desa adat Tenganan Pegringsingan menjadi objek wisata, pemasaran Kain Gringsing mulai mengalami kemajuan yang pesat dengan sangat mengandalkan teknologi di dalamnya. Mulai dari pemublikasian nomer telepon, pamflet, artikel-artikel online maupun hardcopy serta website Desa adat Tenganan yang semuanya dapat diakses dengan menggunakan telekomunikasi seluler. Konsumennya pun semakin meluas dimana terdiri dari masyarakat umum lokal maupun mancanegara.
Dengan semakin mudahnya pemublikasian serta pemasaran industri kreatif Kain Gringsing, mengakibatkan semakin meluasnya konsumen. Dengan semakin meluasnya konsumen, semakin banyak pula produk yang harus diproduksi, yang kemudian menyebabkan kebutuhan tenaga kerja dari masyarakat Tenganan meningkat, sehingga lapangan pekerjaan semakin bertambah. Dan dengan bertambahnya lapangan pekerjaan, akan membuka peluang bagi masyarakat Tenganan yang belum mempunyai pekerjaan, dapat ikut bekerja memproduksi Kain Gringsing sehingga kesejahteraan masyarakat Tenganan-Bali pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, meningkat.
Salah satu layanan telekomunikasi yang sekiranya dapat mendukung dalam pemublikasian industri kreatif Kain Gringsing adalah XL.
XL(PT XL Axiata Tbk.) yang merupakan salah satu layanan pendukung tersebut didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa telepon dasar bergerak seluler.
XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat.
Dengan demikian, untuk semakin mempercepat dan mempermudah akses atau hubungan ke Desa adat Tenganan Pegringsingan bagi para konsumen, dibutuhkan suatu layanan telekomunikasi yang mendukung seperti di atas. XL. XLangkah Lebih Maju.